Di dalam dunia kriminal, senjata api yang biasa digunakan adalah
senjata genggam atau senjata laras pendek yang beralur, sedangkan
senjata api dengan laras panjang dan senjata-senjata lain yang biasa
dipakai untuk olah raga berburu yang larasnya tidak beralur jarang
dipakai untuk maksud-maksud kriminal.
Senjata api genggam yang banyak dipergunakan untuk maksud-maksud kriminal dapat dibagi dalam 2 (dua) kelompok, di mana dasar pembagian tersebut adalah arah perputaran alur yang terdapat di dalam laras senjata, yaitu:
Dikenal sebagai senjata api tipe COLT. Kaliber senjata yang banyak digunakan adalah: 0.36; 0.38; 0.45. Dapat diketahui dari anak peluru yang terdapat pada tubuh korban, yaitu adanya goresan dan alur yang memutar ke arah kiri apabila dilihat dari bagian basis anak peluru.
2. Senjata api genggam dengan alur ke kanan
Dikenal sebagai senjata api tipe SMITH & WESSON (SW). Kaliber senjata yang banyak digunakan adalah: 0.22; 0.36; 0.38; 0.45; 0.46. Dapat diketahui dari anak peluru yang terdapat pada tubuh korban, yaitu adanya goresan dan alur yang memutar ke arah kanan apabila dilihat dari bagian basis anak peluru.
Di dalam memberikan pendapat atau kesimpulan dalam visum et repertum, tidak dibenarkan menggunakan istilah “pistol” atau “revolver” oleh karena perkataan “pistol” itu mengandung pengertian bahwa senjatanya termasuk otomatis atau semi-otomatis, sedangkan perkataan “revolver” berarti anak peluru berada dalam silinder yang akan memutar apabila tembakan dilepaskan. Dan oleh karena dokter tidak melihat peristiwa penembakannya, maka yang dapat disampaikan hanyalah perkataan, misalnya: “Senjata api kaliber 0.38 dengan alur ke kiri”, dsb.
Mumpung lagi membahas tentang senjata api, nih… Seringkali kita mendapati wartawan media elektronik ataupun media cetak salah kaprah dalam memberitakan kasus kriminal yang melibatkan penggunaan senjata api. Sebagai contoh seperti yang baru saja dikemukakan di atas tadi, penggunaan kata “pistol” dan “revolver”. Lalu ada pula yang mengatakan “senjata api jenis FN” padahal FN adalah nama pabrik senjata di Belgia, kependekan dari Fabrique Nationalle. Jadi FN adalah merk/ tipe senjata seperti halnya Colt, Smith & Wesson, dll. namun bukanlah jenis senjata.
Supaya salah kaprah ini tidak berlanjut dan membudaya, mari sejenak kita berkenalan dengan jenis-jenis senjata api
Pistol kuno Flintlock.
Mekanisme flintlock atau disebut juga “kunci Perancis”, ditemukan oleh Marin le Bourgeoys, seorang pembuat senjata dari Perancis, yang bekerja untuk Raja Henry IV pada sekitar tahun 1610. Mekanisme ini kemudian diterapkan untuk senapan pada 100 tahun kemudian. Cara kerjanya sangat sederhana, yaitu ketika pelatuk ditarik, percikan api akan muncul dan meledakkan bubuk mesiu yang ada di dalam senjata ini.
Revolver.
Ciri khasnya adalah adanya silinder sebagai tempat penyimpanan peluru yang akan memutar (revolve) peluru ke ruang picu (chamber) apabila tembakan dilepaskan. Revolver pertama kali dibuat pada tahun 1680 di Inggris, yang diberi nama “Snaphaunce Revolver“, sebuah senjata khusus yang dirancang dan dibuat untuk John Dafte.
Pistol semi otomatis.
Berbeda dengan revolver, tempat penyimpanan peluru pada pistol ini berupa magazen yang terdapat pada handgrip (pegangan pistol), dengan kapasitas ruang peluru yang besar, dapat mencapai hingga 20 butir pada tipe-tipe tertentu.
Pistol ini secara otomatis mengeluarkan selongsong peluru dari chamber, lalu akan mengambil peluru baru dari magazen dengan memanfaatkan energi yang dihasilkan dari ledakan peluru (recoil) dan adanya sistem pegas. Ledakan peluru akan menggerakkan pegas untuk mendorong hammer, sekaligus juga bagian atas pistol ke belakang. Pada saat bagian ini bergerak mundur, selongsong peluru akan terlempar dari chamber, dan peluru baru pun akan masuk mengisi chamber.
Pistol otomatis atau pistol mesin.
Jenis senjata api ini memiliki kemampuan untuk mengisi peluru sendiri (self-loading) seperti pistol semi otomatis namun dapat menembak secara beruntun dan otomatis. Ukurannya sebesar pistol, sehingga nyaman untuk digenggam menggunakan satu tangan. Karena sifatnya yang otomatis, senjata ini sulit dikontrol dan kurang akurat. Kebanyakan pistol mesin memiliki aksesori tambahan untuk meningkatkan kinerjanya, seperti peredam suara (sound suppressor), perpanjangan magazen, pegangan depan, dan popor bahu.
Pistol mitraliur atau senapan submesin.
Adalah senjata api yang menggabungkan kemampuan menembak otomatis senapan mesin dengan amunisi pistol. Konsep senjata api seperti ini pertama kali dicoba pada tahun 1900-an, yaitu pistol yang diberi popor dan menembak secara otomatis.
Pistol mitraliur mulai banyak digunakan pada Perang Dunia II sebagai senjata untuk prajurit garis depan dan pasukan khusus. Pistol jenis ini juga digunakan oleh satuan polisi, paramiliter, dan mafia. Pistol mitraliur sangat cocok digunakan pada pertempuran jarak dekat di perkotaan, di mana kemampuan menghujani peluru ke target lebih penting daripada jarak jangkuan dan keakuratan. Salah satu yang terkenal dijuluki sebagai “Tommy Gun“.
Demikian sedikit perkenalan dengan senjata api, mudah-mudah bermanfaat. Supaya dipahami bahwa senjata ini memiliki risiko yang tinggi, bisa memiliki nilai positif ataupun negatif tergantung siapa yang menggunakannya dan untuk tujuan apa… Oleh karena itu, selalu gunakan dengan bijak, logis, dan bertanggung jawab ya
Senjata api genggam yang banyak dipergunakan untuk maksud-maksud kriminal dapat dibagi dalam 2 (dua) kelompok, di mana dasar pembagian tersebut adalah arah perputaran alur yang terdapat di dalam laras senjata, yaitu:
- Senjata api genggam dengan alur ke kiri
- Senjata api genggam dengan alur ke kanan
Dikenal sebagai senjata api tipe COLT. Kaliber senjata yang banyak digunakan adalah: 0.36; 0.38; 0.45. Dapat diketahui dari anak peluru yang terdapat pada tubuh korban, yaitu adanya goresan dan alur yang memutar ke arah kiri apabila dilihat dari bagian basis anak peluru.
2. Senjata api genggam dengan alur ke kanan
Dikenal sebagai senjata api tipe SMITH & WESSON (SW). Kaliber senjata yang banyak digunakan adalah: 0.22; 0.36; 0.38; 0.45; 0.46. Dapat diketahui dari anak peluru yang terdapat pada tubuh korban, yaitu adanya goresan dan alur yang memutar ke arah kanan apabila dilihat dari bagian basis anak peluru.
Di dalam memberikan pendapat atau kesimpulan dalam visum et repertum, tidak dibenarkan menggunakan istilah “pistol” atau “revolver” oleh karena perkataan “pistol” itu mengandung pengertian bahwa senjatanya termasuk otomatis atau semi-otomatis, sedangkan perkataan “revolver” berarti anak peluru berada dalam silinder yang akan memutar apabila tembakan dilepaskan. Dan oleh karena dokter tidak melihat peristiwa penembakannya, maka yang dapat disampaikan hanyalah perkataan, misalnya: “Senjata api kaliber 0.38 dengan alur ke kiri”, dsb.
Mumpung lagi membahas tentang senjata api, nih… Seringkali kita mendapati wartawan media elektronik ataupun media cetak salah kaprah dalam memberitakan kasus kriminal yang melibatkan penggunaan senjata api. Sebagai contoh seperti yang baru saja dikemukakan di atas tadi, penggunaan kata “pistol” dan “revolver”. Lalu ada pula yang mengatakan “senjata api jenis FN” padahal FN adalah nama pabrik senjata di Belgia, kependekan dari Fabrique Nationalle. Jadi FN adalah merk/ tipe senjata seperti halnya Colt, Smith & Wesson, dll. namun bukanlah jenis senjata.
Supaya salah kaprah ini tidak berlanjut dan membudaya, mari sejenak kita berkenalan dengan jenis-jenis senjata api
Pistol kuno Flintlock.
Mekanisme flintlock atau disebut juga “kunci Perancis”, ditemukan oleh Marin le Bourgeoys, seorang pembuat senjata dari Perancis, yang bekerja untuk Raja Henry IV pada sekitar tahun 1610. Mekanisme ini kemudian diterapkan untuk senapan pada 100 tahun kemudian. Cara kerjanya sangat sederhana, yaitu ketika pelatuk ditarik, percikan api akan muncul dan meledakkan bubuk mesiu yang ada di dalam senjata ini.
Revolver.
Ciri khasnya adalah adanya silinder sebagai tempat penyimpanan peluru yang akan memutar (revolve) peluru ke ruang picu (chamber) apabila tembakan dilepaskan. Revolver pertama kali dibuat pada tahun 1680 di Inggris, yang diberi nama “Snaphaunce Revolver“, sebuah senjata khusus yang dirancang dan dibuat untuk John Dafte.
Pistol semi otomatis.
Berbeda dengan revolver, tempat penyimpanan peluru pada pistol ini berupa magazen yang terdapat pada handgrip (pegangan pistol), dengan kapasitas ruang peluru yang besar, dapat mencapai hingga 20 butir pada tipe-tipe tertentu.
Pistol ini secara otomatis mengeluarkan selongsong peluru dari chamber, lalu akan mengambil peluru baru dari magazen dengan memanfaatkan energi yang dihasilkan dari ledakan peluru (recoil) dan adanya sistem pegas. Ledakan peluru akan menggerakkan pegas untuk mendorong hammer, sekaligus juga bagian atas pistol ke belakang. Pada saat bagian ini bergerak mundur, selongsong peluru akan terlempar dari chamber, dan peluru baru pun akan masuk mengisi chamber.
Pistol otomatis atau pistol mesin.
Jenis senjata api ini memiliki kemampuan untuk mengisi peluru sendiri (self-loading) seperti pistol semi otomatis namun dapat menembak secara beruntun dan otomatis. Ukurannya sebesar pistol, sehingga nyaman untuk digenggam menggunakan satu tangan. Karena sifatnya yang otomatis, senjata ini sulit dikontrol dan kurang akurat. Kebanyakan pistol mesin memiliki aksesori tambahan untuk meningkatkan kinerjanya, seperti peredam suara (sound suppressor), perpanjangan magazen, pegangan depan, dan popor bahu.
Pistol mitraliur atau senapan submesin.
Adalah senjata api yang menggabungkan kemampuan menembak otomatis senapan mesin dengan amunisi pistol. Konsep senjata api seperti ini pertama kali dicoba pada tahun 1900-an, yaitu pistol yang diberi popor dan menembak secara otomatis.
Pistol mitraliur mulai banyak digunakan pada Perang Dunia II sebagai senjata untuk prajurit garis depan dan pasukan khusus. Pistol jenis ini juga digunakan oleh satuan polisi, paramiliter, dan mafia. Pistol mitraliur sangat cocok digunakan pada pertempuran jarak dekat di perkotaan, di mana kemampuan menghujani peluru ke target lebih penting daripada jarak jangkuan dan keakuratan. Salah satu yang terkenal dijuluki sebagai “Tommy Gun“.
Demikian sedikit perkenalan dengan senjata api, mudah-mudah bermanfaat. Supaya dipahami bahwa senjata ini memiliki risiko yang tinggi, bisa memiliki nilai positif ataupun negatif tergantung siapa yang menggunakannya dan untuk tujuan apa… Oleh karena itu, selalu gunakan dengan bijak, logis, dan bertanggung jawab ya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar